Dengan semakin “tumbuhnya” kendaraan bermotor di jalan, maka hal ini akan mempengaruhi kualitas udara yang ada di jalan raya dan tentu saja akan menjadi permasalahan lingkungan tersendiri. Semakin banyak kendaraan bermotor maka akan semakin banyak pula asap yang keluar dari kendaraan bermotor tersebut. Hal ini membuat kualitas udara di jalanan menjadi menurun. Udara menjadi kurang layak untuk dihirup karena sudah tercemar asap-asap kendaraan bermotor yang beracun.
Pencemaran udara sebenarnya bisa diukur dengan alat Indeks Standar Pencemar Udara atau yang disingkat ISPU. Dengan alat ini, maka kualitas udara atau indeks pencemaran udara dapat dilihat, karena disana sudah ada tolak ukur gas-gas pencemar dengan berbagai macam tingkatan kualitas udaranya. Namun, di salah satu sudut kota Semarang, ISPU ini agaknya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Tidak terlihat adanya angka-angka atau lampu yang menunjukan bahwa alat ini masih berfungsi, yang terlihat seperti pada foto di atas. Tidak berfungsinya ISPU yang terletak di sekitar Don Bosco ini, membuat para pengendara sepeda motor atau kendaraan bermotor lainnya harus ekstra hati-hati. Pemerintah daerah atau dinas terkait seharusnya punya solusi atas “matinya” ISPU ini. ISPU sebaiknya difungsikan kembali sebagaimana mestinya, agar masyarakat tahu dan memiliki informasi tentang kualitas udara yang ada di jalan tersebut.
Ada berbagai cara untuk mengurangi polusi udara di jalan raya yaitu dengan bepergian menggunakan angkutan umum, bepergian menggunakan sepeda dan menanam pohon-pohon atau penghijauan di pinggir jalan, agar asap kendaraan bermotor dapat di netralisir oleh pohon-pohon tersebut. Bagi Anda yang sering berkendara di jalan raya, maka selalu gunakan masker saat berkendara, demi menjaga kesehatan. Udara yang sudah tercemar asap kendaraan dapat berbahaya bagi kesehatan, terutama kesehatan alat pernafasan. Sebenarnya masih banyak lagi yang dilakukan untuk mengurangi polusi udara yang ada di jalan, namun dari ketiga solusi di atas, kiranya dapat dijadikan alternatif untuk mengurangi polusi udara di jalan.
Let’s Save The Air For The Better Future. NOW!
0 Response to "Hati-hati, Alat Detektor Pencemaran Udara di Semarang, MATI!"