Tawa kecil dan senyum lebar mereka menghiasi suasana pada saat melakukan penanaman. Rasa takut akan kotor karena lumpur, seakan tidak terlihat dari raut wajah mereka. Mereka malah asyik bermain air di pematang tambak, sambil menanam ratusan bibit mangrove. Saking asyiknya menanam mangrove, maka bau dan kotoran lumpur yang menempel pada baju mereka, seolah tak mereka pedulikan lagi. Kurang lebih 1771 Avicennia telah ditanam oleh 250 siswa sekolah YPI Nasima, 10 orang praktisi mangrove KeSEMaT (Kelompok Studi Ekosistem Mangrove Teluk Awur) dan puluhan orang dari kelompok pemuda daerah Tapak atau yang biasa disebut dengan PRENJAK.
Anak-anak SD ini patut kita acungi jempol karena meskipun usia mereka masih dini, namun pemikiran mereka sudah jauh kedepan, yaitu ingin turut serta dalam memberikan sumbangsihnya terhadap penyelamatan ekosistem pesisir di Indonesia. Kegiatan yang positif seperti ini sudah selayaknya harus terus digalakkan oleh setiap elemen masyarakat sehingga seluruh pesisir yang ada di Indonesia akan kembali hijau lestari. Bila sudah bisa lestari, maka julukan Indonesia sebagai zamrud khatulistiwa, pastilah tidak akan hanya menjadi sekedar dongeng atau sejarah belaka.
Bagaimana dengan Anda? Sudahkah Anda melakukan hal untuk lingkungan Indonesia?. Mari kita bersama-sama saling bahu membahu untuk menghijaukan dan melestarikan lingkungan yang ada di Indonesia. Hal kecil yang Anda perbuat untuk lingkungan kita, maka akan sangat berdampak besar bagi kelestarian lingkungan di Indonesia, di masa kini dan mendatang.
Let’s Save Our Environment. NOW!
0 Response to "Anak-anak SD Ini, Penyelamat Pesisir Kita!"