Semenjak sungai ini tercemar, masyarakat kesulitan untuk mengurus tambaknya, karena air yang tercemar tidak dapat dipakai lagi untuk irigasi tambak-tambak mereka. Jika masih tetap dipakai, maka ikan dan udang yang ada di tambak mereka menjadi mati dan tidak bisa dipanen sehingga petani tambak akan merugi dan tidak memperoleh penghasilan. Lucunya lagi, di Tapak, lokasi perindustriannya sangat dekat dengan kantor instansi pemerintah yang berkecimpung di bidang lingkungan. Secara logika seharusnya di daerah sana tidak akan terjadi pencemaran, namun faktanya air di sana selalu tercemar limbah pabrik dan sangat meresahkan warga.
Warga mengeluh karena pemilik pabrik tidak bisa mengolah limbahnya dengan baik dan benar. Menurut keterangan salah seorang warga di sana, pabrik akan mengelola limbahnya dengan benar, jika ada pemeriksaan dari instansi pemerintah, saja. Jika tidak ada yang memeriksa, limbah tidak akan diolah sebagaimana mestinya dan langsung dibuang ke sungai. Sungai tersebut akan mengalir terus menuju laut. Hal inilah, yang dapat mengganggu ekosistem hayati yang berada di laut. Ikan-ikan serta hewan laut lainnya akan terancam keberadaannya. Air yang tercemar tersebut dapat menyebabkan kematian pada ikan dan biota laut lainnya, yang pada akhirnya nanti akan bisa mengurangi penghasilan nelayan-nelayan tradisional yang ada di sana.
Permasalahan tentang air memang akan selalu menjadi permasalahan yang sangat kompleks. Efek buruk dari pencemaran air akan menjadi efek domino yang menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Terjadi ketimpangan yang sangat jelas antara aspek ekonomi dan ekologi. Kita ini, seolah lebih menomorsatukan aspek ekonomi dan menomorduakan aspek ekologis. Kalau kita analisa lebih mendalam, sebenarnya antara aspek ekonomi dan ekologis dapat berjalan beriringan tanpa harus ada yang dinomorsatukan atau dinomorduakan. Aspek ekologis akan mendukung aspek ekonomi, sebagai contoh, jika setiap pabrik mengolah limbahnya dengan benar, maka air tidak akan tercemar dan masyarakatpun akan bisa mengolah tambaknya dengan baik sehingga kondisi perekonomian masyarakat akan semakin meningkat, hasilnya, masyarakatpun akan membeli produk-produk dari pabrik tersebut. Jadi, ada saling kepedulian untuk saling menghormati antar kepentingan yang ada, yaitu antara masyarakat dan pemilik pabrik.
Perlu adanya rasa saling tanggung jawab dalam menjaga kebersihan air. Menggunakan air yang bersih adalah hak setiap individu yang ada di dunia ini. Kita tidak bisa mencemari air demi kepentingan kita pribadi dan mengorbankan orang lain. Air yang sudah digunakan, diusahakan diolah kembali atau didaur ulang kembali, agar tidak ada air yang terbuang sia-sia. Sosialisasi dan publikasi sangat diperlukan untuk menyadarkan masyarakat mengenai betapa pentingnya air untuk masa depan. Sosialisasi harus lintas sektoral, antara pemerintah dan setiap elemen masyarakat. Publikasi bisa lewat media cetak maupun elektronik. Semakin banyak yang tahu tentang fungsi air, maka akan semakin terjaga kualitas air yang ada di lingkungan kita. Ayo kita selamatkan air kita untuk masa depan kita bersama.
Let’s Save Our Water For The Better Future!
0 Response to "Airku Sayang, Airku Malang"